Rabu, 28 Februari 2018

Impelementasi SCM di Carrefour


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Supply Chain Management (SCM) atau Manajemen Rantai Pasok (MRP) memainkan peran penting dalam industri ritel di indonesia, seperti pada salah satu perusahaan ritel terbesar dunia yaitu Carrefour. Dengan ditunjang beberapa teori yang bersumber dari ahli di bidangnya, diharapkan artikel ini dapat dijadikan sebagai penambah wawasan tentang penerapan SCM/MRP tepatnya di Indonesia.
Kemampuan dalam memenuhi permintaan konsumen dan pasar dengan waktu tunggudan waktu pengiriman yang pendek merupakan tolak ukur untuk menilai tingkat respon perusahaan terhadap permintaan konsumen. Supply Chain Management memberikan suatualternatif strategi dalam memenangkan persaingan global dengan berbasis competitive excellence yaitu fokus konsumen, kualitas, dan agility yang didukung kompetensi perusahaan seperti keterlibatan konsumen, manajemen persediaan, teknologi, pengembangan produk, dantanggung jawab terhadap lingkungan.Teknologi informasi menjadi salah satu pendorong bagi terciptanya integrasi rantai pasokan termasuk juga makin kompleksnya permintaan konsumen, makin kompetitifnyakompetisi global dan peningkatan keinginan perusahaan untuk menjadi perusahaan yanginovatif dan mampu menjadi yang pertama dalam mengenalkan produk baru sesuai kebutuhan pasar.


BAB II
PEMBAHASAN

1.1. Mengukur Keberhasilan Penerapan Scm
A.    Dalam faktor perencanaan (Planning).
Supply chain yang efektif adalah supply chain yang mempunyai perencanaan dimana perencanaan ini dimulai dengan supply chain design dilanjutkan dengan tahap implementasi dan evaluasi yang diikuti dengan continous improvement.
B.     Dalam faktor Information System.
Transisi model manajemen sebagian besar diakibatkan oleh ketepatan waktu penyajian informasi manajemen dengan dukungan perangkat lunak, perangkat keras dan programmer. Walaupun demikian, tidak jarang sistem informasi masih dipandang sebelah mata, yakni hanya sebagai pengolahan data dan statistik (Yanuar, 2003). Kebutuhan informasi yang cepat dan tepat merupakan sesuatu yang sangat significant sekali dalam mengimplementasikan supply chain sebagai salah satu strategi bersaing perusahaan. Memang dalam mengadopsi sistem informasi kedalam implementasi supply chain membutuhkan biaya yang sangat besar, namun perlu dipertimbangkan karena biaya melakukan kesalahan akibat kehilangan informasi yang akurat dan cepat atau biaya kehilangan peluang yang ada akibat mengadopsi sistem informasi jauh lebih besar dibandingkan biaya yang dibutuhkan utnuk membangun sistem informasi (Donovan, 2003).
C.     Dalam faktor Goods.
Persediaan merupakan hal yang cukup penting untuk diatur dengan baik. Persediaan dalam konteks ini berbicara mengenai bagaimana mengatur persediaan bahan baku yang ada, baik dalam hal pengadaannya maupun pendistribusian bahan baku tersebut untuk kebutuhan produksi. Namun hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa kebutuhan bahan baku tersebut tidak akan diketahui tanpa sebuah informasi.
D.    Dalam faktor Organization.
Sistem organisasi yang baik harus dibuat dalam mendukung implementasi supply chain yang ada, dalam rangka menciptakan supply chain yang efektif. Tidak jarang alur pasokan barang tertunda karena proses aministrasi yang banyak seperti terlalu banyaknya pengecekan kembali yang bersifat non-value activity. Manajemen berdasarkan proses. Salah satu kunci dari suksesnya implementasi supply chain adalah perubahan dari organisasi fungsional menjadi organisasi horisontal.
E.     Dalam faktor Strategic Partnering.
Dengan adanya kompetisi yang semakin ketat, perusahaan banyak menempuh cara partnering sebagai cara yang jitu untuk mengintegrasikan supply chain dari mata rantai yang paling hulu sampai mata rantai yang paling hilir. Kemitraan bisnis didefinisikan oleh Poirier dan Reiter, sebagaimana dikutip oleh Indrajit sebagai berikut: “Is process through which the involved parties establish and sustain a competitive advantage over similar entities, through pooling resources in trusting atmosphere focused on continuous, mutual improvement” (Poirier and Reiter, 1996).
F.      Dalam faktor supply chain process audit & continuous improvement.
Aktivitas supply chain merupakan sesuatu yang perlu diaudit dalam rangka untuk mengadakan perbaikan-perbaikan yang diperlukan.  Perbaikan dalam pengertian mencari solusi dari hambatan terhadap implementasi supply chain yang ada. Hambatan dalam konteks ini adalah suatu kondisi dimana supply chain tidak dapat dilakukan seperti kondisi supply chain yang ideal. Selain mencari solusi juga sebagai evaluasi apakah karena kriteria supply chain yang ideal tersebut tidak sesuai dengan kondisi perusahaan jika tetap dipaksakan untuk dilakukan.

1.2. Manfaat SCM bagi perusahaan
A.    Hasil data stok yang lebih akurat
B.     Mengetahui jumlah stok barang yang ada di Distribution Center maupun disetiap gerai
C.     Ketersediaan produk di gerai lebih terjamin.
D.    Mengantisipasi terjadinya keterlambatan pengiriman barang maupun out of  stock dari pemasok
E.     Memenuhi permintaan pelanggan pada saat yang dibutuhkan
F.      Terjadinya efisiensi biaya.Mengurangi biaya penyimpanan, biaya transportasi, markdown cost (penurunan harga produk yang tidak laku dijual dengan harga normal), dan stock out cost.
G.    Mengurangi inventori barang. Mengurangi stok barang yang berlebihan, karena sudah memperkirakan barang mana yang laku dipasar dan yang tidak, dan berapa banyak jumlah barang yang dipesan.Sehingga tidak terjadi penumpukan barang di gudang maupun di gerai.
H.    Menjamin kelancaran arus barang.


1.3. Keuntungan yang didapat dengan adanya  SCM
1.      Bagi Perusahaan
A.    Hasil data stok yang lebih akurat
B.     Ketersediaan produk di gerai lebih terjamin
C.     Memenuhi permintaan pelanggan pada saat yang dibutuhkan
D.    Mengurangi inventori barang. Mengurangi stok barang yang berlebihan, karena sudah memperkirakan barang mana yang laku dipasar dan yang tidak, dan berapa banyak jumlah barang yang dipesan.Sehingga tidak terjadi penumpukan barang di gudang maupun di gerai.
2.      Bagi Pemasok
A.    Mengetahui jumlah stok barang yang ada di Distribution Center maupun disetiap gerai
B.     Kualitas dan mutu lebih terjamin, karena barang langsung dari pemasok dan didistribusikan langsung ke gerai-gerai, tanpa adanya pengendapan barang di gudang.
C.     Menjamin kelancaran arus barang.
3.      Bagi Pelanggan
A.    Barang lebih cepat sampai
B.     Barang yang diterima tidak barang lama atau simpanan gudang
C.     Tanpa ada biya tambahan (biaya seuai yang dicantumkan)














DAFTAR PUSTAKA



            diakses pada 13 Februari 2018 Pukul 21.10 WIB


0 komentar:

Posting Komentar

Tunggu Postingan Berikutnya Update seminggu 2 kali lo

 
Octafian Andi hermawan | Gamers